Monday, January 1, 2018

Ketika Do'a Menyentuh Langit Dan Kembali Lagi Pada Kita Dalam Wujud Yang Berbeda

Aku  ingin mengajakmu berbicara pada semesta. Anggap saja semua ini hanya perantara pelerai kelu. Seperti saat ada kata yang tak kuasa kau rangkai menjadi sebuah kalimat. Atau saat ada rasa yang tak bisa kau lontarkan menjadi suara.

 Aku pun sama pernah melaluinya dan kutuangkan semua menjadi sebuah tulisan. Inilah aku dan caraku mengurai rasa yang tak sempat terucap. Sebab, tak semua rasa bisa menyentuh hati yang lain dan tak semua ucapan dapat diterima dengan mudah. Sekalipun aku menjerit dalam diam ataupun ingin menangis namun tak sempat meringis. Dan nyatanya semua tak bisa menyentuh hati mereka. 

Kau tahu ? aku mungkin bukan orang yang pintar bercakap. Semua tampak jelas terasa. Ketika kelu menjadi pilu. Ketika doa menyentuh langit dan kembali lagi padaku dalam wujud yang berbeda.

 Aku mengerti kita perlu menyemai benih untuk memetik buah yang ranum dan itulah yang sedang kupelajari. Namun, dititik  henti ini ada sesuatu yang mengakar yang perlu kulepas agar ia tak menjalar. Aku harap  ia tak mengusik emosi agar ia bertambah dewasa. Membiarkan jiwa ini tumbuh dengan kedamaian tanpa kehampaan. Juga berbaik sangka pada Sang Kuasa yang telah mengajariku mencintai-Nya tanpa perlu melihat. 

Didunia ini banyak hal yang perlu kita pahami.  Sebab semesta bukan hanya tentang cita, cinta, kata dan kita. Pernah aku merengkuh dalam kegelapan ditengah keheningan malam saat orang lain tertidur dan aku terjaga.  Mengucap bait – bait do’a dan bermanja pada Tuhan. Setidaknya berbicara pada Tuhan memberi jawaban. Yang didalamnya terdapat solusi,dan makna dari hubungan antara Tuhan dan hamba.

Bukankah berkeluh kesah lebih baik pada Tuhan dari pada manusia? karena sejatinya manusia   mampu menjadi pendengar yang baik bukan pemberi solusi yang andal.Semua itu nyata memberi ketenangan dalam  waktu yang panjang. Dengan begitu Meski dibaratkan dunia tak berpihak padamu namun Tuhan takkan pernah mengkhianatimu.






No comments:

Post a Comment